Entah apa sebab, hari ini begitu bebas perasaan ini, aku bener-bener bisa merasakan sesuatu yang positif didalam tubuhku. Padahal pagi-pagi mencoba nyalakan kompi, eh kompinya ngambek ga mau nyala.. Kemaren juga mengalami kejadian seperti ini, trus aku mencoba mengotak ngatik sendiri dengan dibersihkan dan dilepas semua kabel-kabelnya kemudian dipasang kembali, dan ternyata berhasil. Untuk kejadian yang hari ini, tidak berhasil padahal sudah melakukan tindakan yang sama, emmm… ya sudahlah … aku matikan saja dan aku tinggal. Kemudian beberapa menit kemudian ada tamu, tepatnya sih tamunya bapakku, aku hanya membantu saja jika diperlukan untuk mengecek sesuatu yang memerlukan mata π Setelah semua beres berangkatlah kita untuk menjalankan misi pertama is ******* **** lanjut misi kedua yaitu mengantarkan bapakku ke tempat menjalankan hobinya yang menghasilkan uang tentunya, yang sudah dijalaninya semenjak aku kecil tepatnya sejak aku duduk dibangku SD kelas 6 bulan Agustus 1991, itu sesuai sepengetahuanku, tapi entah perhitungan yang menjalaninya π . Kedua misi diatas sepenuhnya merupakan milik bapakku, aku hanya sebagian kecil saja memiliki misi itu. Tak apalah yang penting nanti hasil akhirnya saja. Kemudian berlanjutlah dalam benak hatiku ini untuk melanjutkan misi pribadi yaitu menepati janji dengan seseorang yang telah lama, aku selalu berucap janji dengannya untuk bertemu atau akan begini dan begitu, tapi semua itu jarang atau hampir tidak pernah aku tepati, aku disini berucap “maaf ya mba ya… ” maafkan downlinemu ini π tapi akhirnya pada hari ini aku menepati janji dan kita bertemu juga. Awal dari ketemuan hari ini sebenarnya hanya ingin memperpanjang kartu member sebagai anggota dari Oriflame Komestik * sengaja aku cantumkan nama label ini disini sambilan promosi π * Tapi karena antreannya masih panjang, sempet be te juga, tapi aku tetep bertahan untuk sekedar menghormati up lineku ini, yang aku sudah bisa merasakan rasa kecewanya dia terhadapku, karena selama ini ternyata up line-up line manaruh harapan yang besar terhadapku dalam mengerjakan pekerjaan MLM ini, tapi ternyata aku tidak bisa mewujudkan impian mereka π sekali lagi maaf ya … para mba-mba… Karena rasa be te masih melanda aku mencoba menghubungi seorang sahabat setia untuk pergi ke suatu tempat, siapa tau bisa menghilangkan be te, eh ternyata ga bisa karena dirinya ngantor, ya sudahlah… bertahan saja disini dan melakukan yang bisa dilakukan, mencari cari sesuatu yang bisa menghibur. Yuhui dapat juga, emmm…. hiburan kali ini aku yakin bukan tindakan seorang perempuan dewasa nan bijaksana dalam menghilangkan be te, tapi sekali lagi itulah aning π tidak ada yang tidak aneh. Aku dengan anak dari si mba up lineku itu bermain bersama sama layaknya aku seumuran dengannya, anak itu berumur kurang lebih 6 th-nan mungkin yaitu bermain lempar lemparan kapal-kapalan dari kertas bikinannya, dengan disaksikan beberapa eh bukan beberapa lagi sih, mungkin lebih dari 100 pasang mata baik laki-laki maupun perempuan, yang sebagian besar dari mereka adalah manusia-manusia yang merasa dirinya dewasa, apa sebab aku bilang merasa dirinya dewasa, karena aku yakin dalam diri mereka sebenarnya pasti adalah sifat kekanak-kanakan atau lebih parah lagi, merasa diri dewasa karena fisik dan usia memang nampak dewasa tapi dalam pola pikir atau cara berfikir juga tidak lebih dari pada pola pikir atau cara pikir orang Indonesia pada umumnya π yang ya… begitulah π . Tapi aku cuek saja, sikap cuekku ini bukan cuek yang aku paksakan untuk bercuek tapi memang aku menikmatinya dan tidak ada sedikit rasa malu, canggung atau apapun yang membebani, maka dari sinilah aku merasa kalau hariku hari ini ada hari dengan rasa so freeee…. bebas tanpa beban apapun, yang biasanya dalam setiap detik, menit dan seterusnya selalu dihantui rasa bersalah, rasa bersalah karena waktu yang terbuang, rasa bersalah karena tidak melakukan sesuatu yang berguna, rasa bersalah terhadap keluarga, rasa bersalah terhadap si A , dan tentunya yang tidak pernah bisa hilang yaitu rasa bersalah terhadap-Nya. Justru hari ini aku merasa diberi bonus oleh-Nya akan rasa bebasku ini.
Tanpa terasa sudah giliran nomor antreanku tiba, dan aku kembali masuk ke tempat antrean bersama dengan mba up lineku ini. Semua berjalan lancar walaupun hari senin besuk aku mesti kembali lagi ke kantor oriflame untuk mengambil barang yang aku beli hari ini, karena malas untuk mengantre lagi sehingga aku putuskan saja senin aku kembali untuk mengambil barangnya. Kemudian aku kembali mundur untuk menyiapkan tindakan apa selanjutnya, karena waktu masih panjang untuk menjemput bapakku. Perut terasa lapar pula, kebetulan hari ini aku tidak puasa, sebenernya sudah beberapa hari ini sih… hal biasa yang dialami perempuan normal : D. Karena tak tahan dengan rasa lapar ini aku mengajak salah satu teman dari mba up lineku itu yang tadi sempat dikenalkanΒ untuk mencari makanan, tanpa canggung aku mengajaknya mencari makan diseputaran kantor tersebut, dari pada aku ngacir sendiri tanpa bilang apa-apa, nanti dikira ga setia kawan bukannya tadi sudah dibantuin antre juga π . Bertemulah dengan pedagang bakso, biasa makan pengganjal perut sementara. Kami memesan pertama 3 mangkok karena memang kami bertiga yaitu aku, teman up line dan anaknya up lineku. Kemudian disusul dengan up lineku, akhirnya kami berempat makan bareng, dan akulah pemenangnya karena memang aku ingin segera menyelesaikan makan itu dan berganti dengan rujak. Kami bertiga yang dewasa-dewasa tentunya saling ngobrol, ya seputaran oriflame dan berlanjut tentang pekerjaan dan sistem MLM, aku hanya sebagai pendengar saja tapi sesekali juga mengeluarkan pendapat juga sambil ngobrol hal-hal yang laennya. Biasa perempuan dan diantara keduanya merupakan ibu-ibu yang yakin pengalaman mereka sudah banyak. Tapi ibu yang satu ini, temennya up linekuΒ orangnya polos dan menceritakan sistem atau cara kerja MLM yang dia lakukan selama ini, dari situ ketahuan kalau dia ada yang salah dengan sistemnya, kemudian si mba up lineku ini memberi informasi tentang sistem yang benar. Aku ditengah-tengah hanya bisa tertawa maklum dan tertawa bangga. Tertawa maklum aku tujukan untuk ibu-ibu yang polos itu dan tertawa bahagian untuk mba up linku ini, karena dia ini ternyata cerdik juga dalam menjalankan sistem bisnis MLM, prinsip dia yaitu “aku mau mengerjakan MLM tapi aku ga mau dikerjain MLM” dalam hati weeeee…. bagus juga hahahaha….. kemudian dari situ dia menceritakan pengalamannya ikut berbagai macam MLM sampai pengalaman dalam menangani masalah ekonomi yang menimpa keluarganya. Setelah dia menceritakan pengalaman dan cara menyikapinya aku menjadi prihatin dan salut. Kemudian kata-kata yang masih aku ingat yaitu ” segala sesuatu tergantung dari pikiran kita” aku mengingat kalimat atau kata-kata itu bukan karena belum tahu atau belum pernah dengar tentang hal itu. Justru sangking seringnya aku membaca dan mendengar dari segala macam buku dan segala macam orang, telingaku dan pikiranku menjadi full dengan kata-kata itu sehingga lumber dan tumpah berceceran kemana mana akhirnya hilang dan menguap. Tapi karena tanpa aku sadari kalimat itu muncul lagi dan aku dengar lagi dari orang yang tidak aku duga. Dari situlah aku semakin yakin bahwa memang benar segala sesuatu itu tergantung dari pikiran kita. Jadi kata-kata yang sering diucapkan, dilontarkan, diingatkan dan seterusnya yaitu berfikirlah yang positif itu benar adanya. Kalau kita berfikir yang positif maka yang terjadi ya posisitif sedang kalau kita sudah berfikir yang negatif yang terjadi ya negatif itu. begitu mba up linku kembali lagi berucap itu kembali lagi aku menjadi teringat makna yang sesungguhnya dari kalimat itu dan langsung saat itu juga aku langsung terapkan, dan hasilnya bisa langsung aku dapatkan pula sore itu pula sampe malam ini sampe aku menulis tulisan ini π
Sekali lagi aku berucap syukur Ya Allah atas yang terjadi hari ini. Benar-benar bersyukur Alhamdulillah… Ternyata semua yang terjadi di seluruh alam jagat raya ini pasti atas seijinmu Ya Allah … baik yang terjadi itu baik atau yang terjadi itu buruk. Sekarang aku benar-benar bisa membaca dan mengartikan arti dari suatu peristiwa atau kejadian. Terima kasih Allah atas hari ini. Dan Allah aku ingin hari-hari berikutnya berilah ketenangan dan kebebasan rasa seperti hari ini π Amien.